International Seminar: Democracy in Indonesia and Compered with Other Countries

November 22, 2019, oleh: superadmin
Yogyakarta – Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan berkerjasama dengan Prodi Ilmu Pemerintahan dan IGOV mengadakan Seminar Internasional dengan topik “Democracy in Indonesia and Compered with Other Countries” pada Senin (11/11) di Ruang Seminar Pascasarjana Lantai 4.
Adapun pembicara yang dihadirkan adalah Dr. Andreas Ufen, peneliti dari German Institute for Global Area Studies (GIGA) dan Bambang Eka Cahya Widodo, S.IP., M. Si., dosen MIP UMY yang merupakan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia periode 2008-2012.
Pada kesempatan tersebut, Andreas Ufen menyampaikan tentang tipe-tipe demokratitasi yang tejadi di Asia Tenggara.
“Terdapat lima tipe transisi demokrasi, yaitu Transformation (transformasi), Replacement (penggantian), Transplacement (campuran antara transformasi dan penggantian), Foreign Intervantion (pengaruh dari luar), dan Democratization by Elections (Demokratisasi karena pemilihan umum),” jelas Andreas.
Di dalam penyampainnya, Andreas menyebutkan empat negara (Filipina, Indonesia, Timo Leste, dan Malaysia) sebagai contoh tipe-tipe transisi demokratisasi tersebut.
Negara pertama adalah Philipina yang mengalami transisi replacement (penggantian), dimana Ferdian Marcos dipaksa untuk meninggalkan negerinya dan digantikan oleh Cory Aquino. Negara kedua adalah Indonesia yang mengalami model transisi replacement (penggantian) dan Transformation (transformasi). Kemudian, Timor Leste yang mengalami model transisi Foreign Intervantion (pengaruh dari luar). Terakhir, Malaysia yang mengalami model Democratization by Elections (Demokratisasi karena pemilihan umum).
Pada kesempatan yang sama, Bambang Eka menyampaikan hal yang berbeda dengan Andreas. Ia menyampaikan tentang “Democratic Decline in Indonesia”, dimana hal-hal yang disampaikan merupakan pengalamannya pada penyelenggarakan Pemilu Serentak 2019.
“kemerosotan demokrasi ditandai dengan lemahnya lembaga-lembaga penegak demokrasi serta dirampasnya kebebasan sipil dan hak-hak politik,” ungkapnya.
Bambang menyebutkan beberapa peristiwa yang menunjukkan terjadinya kemerosotan demokrasi di Indonesia, diantaranya kasus meninggalnya wartawan Muhammad Yusuf dan kasus-kasus penghinaan terhadap presiden. (Bhk)