MIP UMY Gelar Webinar Pasca Setahun Omnibus Law Cipta Kerja Berjalan

January 6, 2022, oleh: superadmin

Yogyakarta (06/11) – Undang-Undang (UU) Cipta Kerja telah berjalan setahun, namun masih banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat.  Berbagai upaya penolakan dilakukan oleh masyarakat untuk menghalau pengesahan UU ini. Mulai dari aksi demonstrasi mahasiswa, hingga banyaknya diskusi akademik yang dilakukan para akademisi di kampus untuk membahas UU Cipta Kerja tersebut.

Bercermin peristiwa tersebut, Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bersama Prodi IP UMY menggelar Webinar yang bertajuk “Negara dan Kesejahteraan Sosial Pasca Omnibus Law Cipta Kerja” pada Sabtu 6 November 2021. Adapun narasumber dalam webinar tersebut merupakan pemerhati dan pakar dibidangnya masing-masing, diantaranya : Muttaqien, MPH., AAK. (Komisioner DJSN), Dr. Andi Afdal Abdullah, MBA (Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan), Anwar Sanusi, Ph.D. (Sekretaris Jenderal KEMNAKER RI) dan David Efendi, S.IP., M.A. (Dosen IP UMY).

Dalam sambutannya, Dr. Takdir Ali Mukti selaku Dekan FISIPOL UMY menyebutkan bahwa webinar ini akan memberikan dampak baik buat jalannya pemerintahan kedepan. Muttaqien, selaku pembicara pertama dalam webinar tersebut, menjelaskan tentang negara dan pembangunan kesejahteraan melalui jaminan sosial. Menurutnya, Konstitusi sudah menjamin hak jaminan sosial terhadap seluruh warga negara.

Sementara pembicara kedua, Andi Afdal memaparkan tentang jaminan kesehatan nasional dan pembangunan kesehatan masyarakat. Ia menyebutkan bahwa salah satu upaya negara untuk memenuhi jaminan sosial masyarakatnya dengan memberikan pelayanan kesehatan. Sedangkan David Efendi dalam materinya menjelaskan dinamika pengesahan Omnibus Law dan dampaknya terhadap kesejahteraan manusia dan lingkungan. Selaku dosen IP UMY, ia menjelaskan beberapa dampak yang terjadi setelah pengesahan Omnibus Law.

Terakhir, Anwar Sanusi dalam materinya menyampaikan tentang negara dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan tenaga kerja Indonesia. Menurutnya salah satu tantangan tenaga kerja Indonesia ialah produktivitas. Produktivitas menjadi variabel penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat.